Karya ini menggambarkan seorang perempuan muda berambut kuning cerah—warna yang mencolok di antara latar monokrom kuburan. Ia memejamkan mata, menikmati detik hening dengan sebatang rokok di bibir dan musik yang mengalun dari headphone-nya. Ekspresinya tenang, nyaris pasrah, seolah sedang meresapi "kecupan perpisahan" dari hidup yang telah ia jalani.
Nisan membisu menjadi saksi sunyi atas kehadiran sosok ini. Seekor gagak yang bertengger di atasnya menjadi simbol klasik dari kematian dan pertanda akhir. Kontras visual antara rambut kuning terang dan dunia kelam di sekitarnya menegaskan bahwa dalam singkatnya hidup, masih ada intensitas, kenikmatan, dan keberanian untuk memilih cara menghadapi akhir.
"Faithful Kiss" bukan sekadar gambaran melankolis, tetapi juga refleksi eksistensial tentang kebebasan, pelarian, dan perpisahan. Karya ini menantang kita untuk melihat sisi estetis dan emosional dari keputusan-keputusan manusia dalam menghadapi kefanaan.