Karya seni digital ini menampilkan komposisi figuratif bergaya Pop Art yang terbagi dua secara visual, menciptakan kontras yang tajam dan sarat makna. ​🌟 Sisi Kanan (Emas/Krem) - "Labels" ​Sisi ini didominasi oleh warna emas, kuning, dan krem yang memberikan nuansa kemakmuran, agama tradisional, dan komersialisme. ​Figur: Setengah wajah yang lebih tenang, memiliki sayap malaikat yang terentang dan halo (cincin cahaya) di atas kepala. ​Simbol: Dikemas dengan simbolisme agama Kristen dan Yahudi, seperti: ​Salib ​Bintang Daud ​Kitab Suci (Alkitab) terbuka ​Tangan berdoa ​Komersialisme: Menarik perhatian adalah elemen-elemen komersial yang menyatu dengan simbol agama: ​Kode batang (Barcode) yang besar dengan teks: "FAITH = PRICE TAG" (Iman = Label Harga) dan "FAITH = $ALE TAG" (Iman = Label Diskon/Jual). Ini mengkritik komersialisasi keyakinan. ​Tetesan cairan yang terlihat seperti madu atau emas cair yang menetes. ​Simbol mata uang/koin (koin dengan mata) ​🔥 Sisi Kiri (Merah/Hitam) - "Bloods" ​Sisi ini didominasi oleh warna merah menyala, hitam, dan biru cyan yang terang, melambangkan gairah, darah, penderitaan, dan gejolak. ​Figur: Setengah wajah yang lebih intens, dikelilingi oleh api dan tetesan-tetesan yang menyerupai darah dan tinta. Mata di sisi ini terlihat lebih gelap. ​Simbol: Mengandung simbol agama yang tercemar dan elemen kontemporer yang keras: ​Salib dalam berbagai bentuk dan warna, beberapa tampak berdarah atau pecah. ​Bintang Daud yang berlumuran darah atau tinta. ​Tetesan darah yang menetes. ​Kritik Sosial: Terdapat pesan teks yang lugas: ​"SALVATION SOLD OUT" (Keselamatan Terjual Habis), yang menunjukkan keputusasaan atau ketidaktersediaan penebusan. ​Teks di bawah: "LABELS BLEED" (Label Berdarah), yang mungkin berarti bahwa identitas dan label yang kita sandang (termasuk agama) pada akhirnya menyebabkan rasa sakit atau penderitaan. ​Kode QR (QR Codes) muncul di tengah simbol-simbol, menyematkan teknologi modern ke dalam kekacauan. ​🌓 Interpretasi Keseluruhan ​Karya ini adalah eksplorasi dualitas dan kritik sosial yang kuat. Wajah yang terbelah menunjukkan perjuangan antara spiritualitas yang dikomodifikasi (Labels) dan realitas penderitaan manusia (Bloods). Dengan gaya Pop Art yang berani (garis tebal, warna kontras, penggunaan simbol populer), karya ini mengomentari bagaimana iman, label identitas, dan budaya konsumen modern berbenturan dan terkadang saling mencemari.