Loading ...
The Scent That Never Dies
by Ima Suswanto
Sebuah cangkir kopi berbentuk tengkorak mengepulkan uap seperti napas terakhir yang perlahan memudar. Di sisinya, bunga bermekaran tenang — menjadi saksi bahwa dari sisa-sisa kematian, kehidupan selalu menemukan jalannya untuk kembali.
Karya ini mempertemukan dua kutub yang bertolak belakang: kematian dan kehidupan, kepahitan dan keharuman, akhir dan awal. Seperti tegukan pertama kopi pagi, kehangatannya membawa paradoks — membangunkan, namun juga mengingatkan akan keheningan yang kelak datang.
Dengan sapuan tinta tegas dan simbolisme yang kaya, karya ini menuturkan bahwa kematian bukanlah penutup cerita, melainkan bagian dari siklus panjang rasa, kenangan, dan keberadaan itu sendiri.
Published: Oct 22, 2025
Sebuah cangkir kopi berbentuk tengkorak mengepulkan uap seperti napas terakhir yang perlahan memudar. Di sisinya, bunga bermekaran tenang — menjadi saksi bahwa dari sisa-sisa kematian, kehidupan selalu menemukan jalannya untuk kembali.
Karya ini mempertemukan dua kutub yang bertolak belakang: kematian dan kehidupan, kepahitan dan keharuman, akhir dan awal. Seperti tegukan pertama kopi pagi, kehangatannya membawa paradoks — membangunkan, namun juga mengingatkan akan keheningan yang kelak datang.
Dengan sapuan tinta tegas dan simbolisme yang kaya, karya ini menuturkan bahwa kematian bukanlah penutup cerita, melainkan bagian dari siklus panjang rasa, kenangan, dan keberadaan itu sendiri.
Instagram: ima_suswanto
Comments (8)
You must be logged in to comment.
Ryandi Ahfa
gokilss
Cecile Priscilla
🫶🏻🫶🏻🫶🏻
nunu nugraha
ngeriiii goks
Ratna M.Dinangrit
Ngopayyyy dulssss
Dikdik
mantap loh
Witri mayangsari
Keren banget ini!!!
Wulan Sriwahyuni
Ngeriii
Kamar Damar
Core fee
More by Ima Suswanto
See All
Delete Post
Are you sure you want to delete this post?